JOMBANG – Bupati Jombang, Warsubi, memastikan sektor kesehatan menjadi salah satu prioritas dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) 2025. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah pengadaan alat kesehatan dan penambahan dokter spesialis di rumah sakit milik pemerintah daerah.
"Ya, sektor kesehatan juga menjadi perhatian kami bersama Gus Wabup," ujar Warsubi seusai rapat paripurna di DPRD Jombang, Rabu, 17 Juli 2025.
Dalam P-APBD 2025, pemerintah daerah mengalokasikan anggaran untuk pengadaan 16 unit alat kedokteran serta merekrut tiga dokter spesialis. “Ini bagian dari penguatan SDM dan fasilitas kesehatan,” kata Warsubi.
Direktur RSUD Jombang, dr Ma’murotus Sa’diyah, membenarkan rencana itu. Ia mengatakan rumah sakit yang dipimpinnya akan mendapatkan tiga jenis alkes baru dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT), yakni USG neonatus, infant warmer dengan suction, serta inkubator bayi.
“Pengadaan senilai sekitar Rp 1 miliar itu sudah sesuai dengan prioritas Kemenkes, khususnya program KJSU-KIA,” ujarnya, merujuk pada program Kanker, Jantung, Stroke, Uronefrologi, dan Kesehatan Ibu dan Anak.
Dokter yang akrab disapa Eyik itu menambahkan, pihaknya juga akan memperkuat layanan dengan menambah tiga dokter spesialis: spesialis jantung intervensi, bedah umum, dan bedah mulut. “Insyaallah segera terealisasi,” kata dia.
Sementara itu, Direktur RSUD Ploso, dr Hendri Marzuki, menyebut penambahan alkes juga tengah diproses di rumah sakit yang ia pimpin. Namun, ia belum merinci jenis alat yang akan dibeli.
“Kami sesuaikan dengan standar Kemenkes,” ujarnya. Untuk menambal kekosongan layanan, RSUD Ploso juga berencana merekrut dokter spesialis urologi dan jiwa pada 2026. “Keduanya belum kami miliki sejauh ini,” kata Hendri.