JOMBANG, PopularitasNews.com - Peringatan World Cleanup Day (WCD) 2025 di Jombang kembali memperlihatkan dua wajah: semangat gotong royong yang patut diapresiasi sekaligus pekerjaan rumah besar yang tak kunjung tuntas.
Ratusan warga, aparat, pelajar hingga organisasi masyarakat memang turun ke Dam Jetis, Mojoagung, membersihkan tumpukan sampah liar. Foto-foto aksi mereka dengan rompi dan sarung tangan seolah menegaskan bahwa Jombang peduli lingkungan. Namun, di balik seremonial itu, fakta berbicara lain: dari 530 ton sampah per hari, separuh lebih masih tercecer tanpa pengelolaan memadai.
Target nasional 100 persen sampah terkelola pada 2029 terdengar mulia, tetapi dengan capaian baru 46 persen, Jombang tertinggal jauh. Peringatan tahunan seperti WCD sering hanya jadi panggung pidato pejabat dan momentum pencitraan instan, tanpa berbuah kebijakan sistemik yang konsisten.
Gerakan sehari bersih-bersih jelas tak cukup menghadapi gunungan sampah yang terus bertambah setiap jamnya. Tanpa perbaikan serius dalam sistem pengelolaan, mulai dari infrastruktur TPS3R, penguatan bank sampah, hingga regulasi pengurangan plastik sekali pakai target “Jombang Resik 2029” hanya akan jadi slogan.
Warga telah membuktikan semangatnya, tinggal menunggu keberanian pemerintah daerah memastikan follow up: anggaran yang memadai, penegakan aturan tegas terhadap pembuang sampah sembarangan, serta dukungan nyata pada inisiatif ekonomi sirkular.
Jika tidak, World Cleanup Day hanya akan berakhir sebagai rutinitas tahunan penuh jargon, sementara sampah tetap jadi pemandangan sehari-hari di Jombang.(*)
