JOMBANG, PopularitasNews.com – Proses penyusunan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) untuk pupuk bersubsidi tahun 2025 di Kabupaten Jombang menghadapi kendala serius. Hingga awal Oktober, progres penginputan Nomor Induk Kependudukan (NIK) petani yang menjadi basis data penyaluran pupuk baru mencapai sekitar 10 persen dari target.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, M Rony, mengakui rendahnya capaian ini. Ia mengungkapkan bahwa dari target 73.000 NIK, baru 6.135 NIK yang berhasil diinput.
Akurasi Data Jadi Prioritas
Rony menjelaskan bahwa lambatnya proses ini disebabkan oleh sistem penginputan yang sangat detail dan berbasis NIK petani. Hal ini dilakukan sesuai aturan untuk memastikan pupuk benar-benar tepat sasaran.
“Proses penginputan RDKK untuk pupuk subsidi masih berlangsung. Saat ini sudah masuk 6.135 NIK. Target kami, sampai akhir Oktober nanti bisa mencapai 73 ribu NIK,” terang Rony pada Jumat (4/10).
Ia menekankan bahwa proses pendataan membutuhkan waktu dan ketelitian tinggi agar data yang dihasilkan valid dan sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan.
Landasan Kebutuhan Pupuk
Meskipun progres input NIK masih rendah, data yang sudah terhimpun telah menjadi landasan awal penetapan kebutuhan pupuk sementara.
Berdasarkan progres ERDKK 2025, sejauh ini sudah terhimpun 6.702 baris data dengan rencana tanam seluas 11.139,917 hektare.
Dari data tersebut, tercatat alokasi kebutuhan pupuk sementara meliputi:
* Urea: 2.912.772 kilogram
* NPK: 3.056.769 kilogram
* Pupuk Organik: 2.600.351 kilogram
* ZA: 13.447 kilogram
Rony menegaskan bahwa pendataan RDKK ini sangat krusial. Kebutuhan pupuk disesuaikan secara langsung dengan luas tanam dan jenis tanaman yang diinput oleh petani ke dalam sistem.
“Semakin cepat proses penginputan selesai, semakin cepat pula dasar penyaluran pupuk subsidi bisa ditetapkan dengan akurat,” pungkasnya, mendorong percepatan pendataan demi kelancaran penyaluran pupuk di tahun 2025.(*)