Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Proyek Irigasi BBWS Di Desa Datar, Cidahu Kabupaten Kuningan Jawabarat,patut dipertanyakan RAB Dan Kualitas Pekerjaan Gunakan Batu kali bulat Limbah normalisasi Sungai.

Monday, December 8, 2025 | December 08, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-08T08:43:54Z


Kuningan,-populeritasnews kembali menuai sorotan tajam,Terciduk pada proyek pembangunan saluran irigasi di desa Datar kecamatan Cidahu kabupaten Kuningan yang disebut merupakan proyek Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) melalui pelaksana kegiatan pekerjaan/penyedia barang dan jasa adalah PT.Hutama Karya telah gunakan material batu kali bulat (Belondos) limbah proyek normalisasi sungai SANGGARUNG Cidahu kabupaten Kuningan Jawabarat. Senin (8/12/2025). 


Selain patut dipertanyakan realisasi rencana anggaran belanja (RAB) yang tertuang dalam kontrak kerja kegiatan pekerjaan irigasi di dusun Kliwon desa Datar kecamatan Cidahu kabupaten Kuningan. Kualitas hasil pekerjaan PT Hutama Karya pada pekerjaan ini pun patut disoal. Secara khusus material yang digunakan pada kegiatan pekerjaan konstruksi sipil atau arsitektur harus sesuai dengan detail desain dan spesifikasi teknis yang telah disetujui oleh direksi pekerjaan atau pejabat pembuat komitmen (PPK) untuk menjamin kualitas dan ketahanan bangunan. Tidak disarankan menggunakan material batu kali bulat / belondos (yang permukaannya halus dan berbentuk tidak beraturan) pada pekerjaan saluran irigasi, terutama untuk pasangan batu (masonry). Spesifikasi teknis pekerjaan umum umumnya mensyaratkan penggunaan batu kali yang bertekstur kasar dan bersudut (batu pecah atau batu belah) untuk memastikan ikatan yang kuat dengan adukan semen. 


Alasan penolakan batu kali bulat/ belondos. Batu kali bulat /belondos umumnya memiliki permukaan batu yang halus dan licin menyebabkan adukan semen (mortar) sulit merekat dengan sempurna. Hal ini akan mengurangi kekuatan struktural pasangan batu dan membuatnya rentan terhadap kerusakan, terutama akibat tekanan air dan perubahan cuaca. Ketidakstabilan disebabkan bentuk bulat sehingga batu tidak dapat saling mengunci dengan baik dalam pasangan, berbeda dengan batu bersudut yang menciptakan ikatan mekanis yang lebih stabil. Risiko kegagalan konstruksi jika menggunakan material yang tidak sesuai spesifikasi teknis dapat menyebabkan proyek rentan terhadap sorotan dan audit, serta berisiko mengalami kegagalan fungsi atau kerusakan dini. 


Material yang disyaratkan untuk pekerjaan saluran irigasi dengan pasangan batu, standar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta spesifikasi teknis terkait biasanya mensyaratkan batu kali/batu belah bukan batu bulat, batu harus keras, padat, tidak keropos, dan tahan terhadap air juga memiliki permukaan yang kasar dan bersudut (tidak bulat) agar dapat saling mengunci dengan kuat dan merekat erat dengan adukan serta ukuran batu harus seragam atau sesuai dengan dimensi yang direncanakan dalam gambar kerja (umumnya memiliki lebar sisi tertentu, misal sekitar 30 cm). 


Sampai berita ini di terbitkan pihak humas PT.Hutama Karya belum dapat memberikan keterangan terkait hal ini kepada tim media.(EG)

×
Berita Terbaru Update