JOMBANG, PopularitasNews.com — Suasana Pasar Barongan Kali Gunting, Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung, pada Sabtu (4/10) berubah semarak. Di bawah rindangnya rumpun bambu dan gemericik Sungai Gunting, Bupati Jombang H. Warsubi, S.H., M.Si. meresmikan pembukaan Wastra Alami Jombang, sekaligus menandai dimulainya rangkaian Jombang Fest 2025 yang akan berlangsung hingga 31 Oktober mendatang. Festival ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Jadi Pemerintah Kabupaten Jombang ke-115 dan Hari Santri Nasional.
Didampingi Wakil Bupati Salmanudin, S.Ag., M.Pd., Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Ketua Dekranasda Kabupaten Jombang Yuliati Nugrahani, Ning Ema Erfina Salmanudin, serta jajaran Forkopimda, Bupati Warsubi menegaskan bahwa acara ini merupakan upaya serius pemerintah daerah dalam menjaga warisan leluhur sekaligus menggerakkan ekonomi kreatif.
“Wastra alami adalah identitas budaya yang lahir dari alam, dengan pewarna dari tumbuhan dan bahan tradisional. Dari batik, tenun, ecoprint, hingga jumputan, semua memiliki jejak sejarah panjang yang harus kita lestarikan. Inilah kekuatan budaya yang bisa kita dorong menjadi peluang ekonomi kreatif,” ujar Warsubi.
Ia mengingatkan, Jombang sejak masa Majapahit dikenal sebagai pusat pengolahan bahan pewarna alami Indigofera tinctoria di Dukuh Patoeman (kini Sambong), yang produknya bahkan diekspor ke mancanegara. “Warisan ini jangan sampai pudar ditelan modernisasi. Mari kita hidupkan kembali untuk generasi muda,” tambahnya.
Pembukaan ditandai dengan pemukulan sepuluh kentongan secara serentak, menandai dimulainya Jombang Fest 2025. Sebelumnya, Bupati Warsubi sempat melantunkan pantun penyemangat:
Pergi ke pasar membeli kain tenun,
Dibawa pulang untuk dijahit baju.
Wastra Jombang warisan turun-temurun,
Mari lestarikan agar terus maju.
Festival budaya ini menyuguhkan beragam pameran UMKM, pertunjukan seni tradisi, hingga edukasi kreatif bagi santri dan pemuda. Dari tarian Gambyong Mojotrisno, pameran batik Kawung dan tenun bermotif bintang dari Penggaron, sampai kuliner tradisional ramah lingkungan seperti Nasi Jagung, Bobor Yuyu, hingga jamu lokal khas Mojotrisno, seluruhnya menampilkan kekayaan khas Jombang.
Kepala Desa Mojotrisno, Nanang Sugiarto, mengaku bangga Pasar Barongan yang dirintis sejak 2022 kini menjadi salah satu ikon wisata tematik. “Kami ingin pasar ini bukan hanya ruang ekonomi, tetapi juga ruang budaya yang menyatu dengan alam,” ujarnya.
Dengan semangat pelestarian kearifan lokal, Jombang Fest 2025 diharapkan menjadi tonggak kebangkitan budaya sekaligus penggerak ekonomi kreatif masyarakat.(*)