MUBA — Lembaga Swadaya Masyarakat Triga Nusantara Indonesia (LSM TRINUSA) kembali turun ke jalan menyuarakan keresahan masyarakat. Kali ini, TRINUSA menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kabupaten Musi Banyuasin, Senin (29/12/2025), terkait dugaan kegagalan massal proyek sumur bor air bersih.
Proyek yang bersumber dari APBD Tahun Anggaran 2024 tersebut diketahui mencakup 77 titik sumur bor, dengan nilai anggaran bervariasi, mulai dari Rp200 juta hingga Rp300 juta per titik. Namun, fakta di lapangan justru menunjukkan banyak proyek yang diduga gagal fungsi dan tidak memberi manfaat bagi masyarakat.
LSM TRINUSA membeberkan sejumlah contoh proyek bermasalah. Di Desa Sindang Marga, Kecamatan Bayung Lencir, sumur bor dilaporkan tidak mengeluarkan air sejak pengerjaan awal, bahkan proyek tersebut diduga mangkrak sebelum selesai. Sementara di Desa Sungai Batang (C6), Kecamatan Sekayu, sumur bor juga dinyatakan gagal fungsi berdasarkan keterangan warga setempat. Kondisi serupa terjadi di Desa Suka Damai, Kecamatan Tungkal Jaya, di mana air yang keluar justru asin, diduga akibat lokasi pengeboran yang terlalu dekat dengan aliran sungai.
Dalam orasinya, Iqbal, perwakilan LSM TRINUSA, menyebut kuat dugaan adanya praktik penyimpangan serius dalam pelaksanaan proyek tersebut.
“Kami menduga adanya pemufakatan jahat, dugaan mark up anggaran, hingga kongkalikong dalam proyek sumur bor air bersih ini. Peran konsultan juga patut dipertanyakan, karena konsultan sudah dibayar dan masuk dalam anggaran sebelum pengerjaan dimulai. Namun hasilnya justru banyak proyek yang gagal total,” tegas Iqbal di hadapan massa aksi.
TRINUSA menilai kegagalan proyek berskala besar ini tidak bisa dianggap sebagai kesalahan teknis semata, melainkan harus diusut secara menyeluruh karena telah merugikan keuangan negara dan mengabaikan hak masyarakat atas air bersih.
Dalam aksinya, LSM TRINUSA mendesak Dinas Perkim Muba, aparat penegak hukum, serta lembaga pengawas terkait untuk segera melakukan audit menyeluruh, evaluasi teknis, dan penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat. Mereka juga menegaskan akan terus mengawal kasus ini hingga terang benderang.
