Teheran, Iran – Presiden Republik Islam Iran, Ebrahim Raisi, dipastikan meninggal dunia setelah helikopter yang ditumpanginya mengalami kecelakaan di wilayah pegunungan yang berkabut tebal pada Minggu (19/5). Kabar duka ini disampaikan oleh televisi pemerintah Iran setelah tim penyelamat menemukan puing-puing helikopter dan tidak ada tanda-tanda korban selamat.
Selain Presiden Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian, Gubernur Azerbaijan Timur Malek Rahmati, dan beberapa pejabat lainnya serta awak helikopter juga turut menjadi korban dalam insiden tragis ini.
Kecelakaan terjadi saat rombongan Presiden Raisi dalam perjalanan kembali dari peresmian bendungan di perbatasan dengan Azerbaijan. Helikopter Bell 212 yang membawa mereka dilaporkan menghadapi cuaca buruk dan kabut tebal di Provinsi Azerbaijan Timur, dekat kota Varzaghan.
Pencarian yang intensif telah dilakukan sejak Minggu sore, melibatkan puluhan tim penyelamat, drone, dan anjing pelacak, namun kondisi medan yang sulit dan cuaca ekstrem menjadi tantangan besar. Titik kecelakaan akhirnya ditemukan pada Senin pagi setelah berjam-jam pencarian.
Kepergian mendadak Presiden Raisi, yang menjabat sejak 2021, telah mengejutkan Iran dan dunia internasional. Raisi dikenal sebagai tokoh garis keras dan merupakan salah satu figur penting dalam sistem politik Iran, sering disebut-sebut sebagai calon penerus Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Sesuai konstitusi Iran, Wakil Presiden Mohammad Mokhber akan mengambil alih posisi presiden sementara, dan pemilihan presiden baru harus diselenggarakan dalam waktu 50 hari ke depan.
Pemerintah Iran telah mengumumkan masa berkabung nasional dan menyerukan persatuan di tengah duka mendalam ini. Insiden ini diperkirakan akan memicu berbagai spekulasi dan analisis terkait arah politik Iran ke depan, baik di tingkat domestik maupun dalam hubungannya dengan komunitas internasional.