JOMBANG | PopularitasNews.com - Proyek pembangunan Terminal Barang di bekas Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Perak kini memasuki fase penentuan. Setelah berjibaku dengan pengurukan dan pemadatan lahan, pekerjaan paling menguras tenaga dan waktu. Dinas Perhubungan (Dishub) Jombang kini menargetkan pelapisan atas segera rampung. Hingga awal Desember 2025, Yohan Kartika, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek, memastikan bahwa deviasi pekerjaan masih di zona aman, bahkan surplus: progresnya sudah melampaui separuh jalan, di atas 50 persen.
"Pengurukan dan pemadatan tahap pertama sudah selesai. Ini pekerjaan terbesar," kata Kartika. Itu sebabnya, sorot mata tim di lapangan kini tertuju pada lantai terminal. Targetnya, pekan depan, pekerjaan perkerasan sudah dimulai.
Bukan tanpa alasan, Dishub memilih strategi ganda. Di pintu masuk dan ujung terminal area yang secara rutin harus menanggung beban berat truk kontainer yang beranjak dari aspal konstruksi rabat beton yang kuat menjadi pilihan mutlak.
"Dipilih konstruksi rabat beton karena saat kendaraan turun aspal, ini juga termasuk beban berat. Konstruksinya harus kuat," ujar Kartika.
Sementara itu, untuk hampir seluruh bagian dalam terminal, material paving block sudah menumpuk, siap dipasang. Paving block dinilai lebih praktis dan memudahkan sistem drainase terminal logistik.
Proyek ini bukan sekadar urusan teknis. Kepala Dishub Jombang, Sugianto, menegaskan bahwa kesiapan operasional terminal adalah prioritas utama. "Targetnya kan tahun 2026 harus sudah bisa digunakan," tegas Sugianto, merujuk pada tuntasnya semua kelengkapan administrasi dan dokumen lingkungan seperti UKL-UPL dan Andalalin.
Dengan rampungnya infrastruktur logistik Jombang ini, Terminal Barang Perak akan segera menjadi pusat distribusi regional yang mengatur pergerakan barang, mengurangi kepadatan lalu lintas kota, dan menjadi urat nadi baru ekonomi daerah Jombang. (brown)
